
Pemantauan "Pot Mangrove" di Sekitaran Pesisir Pos DKP Pulau Cempedak
Pada Jumat pagi, 11 Juli 2025, tim Yayasan WeBe yang terdiri dari Anggun, Hesty, dan Lia melakukan kegiatan identifikasi dan pemantauan kondisi "Pot Mangrove" yang telah ditanam di pesisir Pulau Cempedak, tepatnya di depan Pos DKP. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau perkembangan bibit mangrove serta menilai kebutuhan pemeliharaan lanjutan di lokasi rehabilitasi pesisir tersebut.
Dari hasil identifikasi, tercatat terdapat total 102 titik bambu pot mangrove. Dibandingkan dengan data sebelumnya per 15 Juni 2025, terdapat penambahan 29 titik pot baru yang telah ditanami bibit mangrove. Sebanyak 561 bibit mangrove tumbuh dengan baik, menunjukkan perkembangan positif. Bibit mangrove yang ditanam pertama kali rata-rata memiliki ketinggian 49,3 cm, sementara bibit dengan pertumbuhan lambat memiliki rata-rata ketinggian 21,7 cm.
Namun demikian, ditemukan pula beberapa permasalahan di lapangan. Sebanyak 38 pot perlu dilakukan penyulaman ulang karena bibitnya mati atau rusak. Selain itu, terdapat 8 titik mangrove yang tenggelam tertimbun pasir, dengan jarak antara permukaan pasir dan ujung bambu hanya sekitar 8 cm. Beberapa pot bambu juga ditemukan tercabut akibat erosi pantai, yang kemungkinan besar dipicu oleh curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Pemantauan ini menjadi bagian penting dari strategi adaptif dalam memastikan kelangsungan hidup mangrove dan keberhasilan program rehabilitasi pesisir yang sedang dijalankan oleh Yayasan WeBe bersama masyarakat lokal.