Pemagaran “Pot Mangrove” yang Tertimbun Pasir dan Mengakibatkan Bibit Mangrove Rawan Rusak

Pada Jumat, 1 Agustus 2025, tim Yayasan WeBe yang terdiri dari Anggun, Hesty, dan Luqinul melakukan kegiatan pemagaran pada pot-pot mangrove yang berada di depan Pos DKP Pulau Cempedak. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya perlindungan terhadap bibit mangrove yang mulai tertimbun pasir akibat pergeseran substrat pantai dan rawan patah jika terkena hantaman kayu ataupun gelombang laut.

Pemagaran dilakukan secara manual menggunakan bambu yang telah dibelah menjadi 4 bagian dengan tujuan untuk membentuk penghalang fisik agar gelombang tidak langsung menghantam bibit mangrove yang masih muda. Selain itu, pagar ini juga berfungsi untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat benda terapung yang terbawa arus laut.

Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi adaptif dalam menjaga keberlangsungan pertumbuhan mangrove di zona pesisir, terutama di area yang memiliki tekanan gelombang cukup tinggi. Diharapkan, dengan perlindungan tambahan ini, pot dan bibit mangrove dapat bertahan lebih lama dan tumbuh optimal hingga membentuk ekosistem yang kuat.