Jalin Jejaring Kontributor Wisata Konservasi di Sambas, Singkawang, dan Mempawah

WIATA Jalin Jejaring Kontributor Wisata Konservasi di Sambas, Singkawang, dan Mempawah

Sambas, Singkawang, Mempawah – 9–10 Agustus 2025.
Dalam semangat membangun kolaborasi dan memperkuat jaringan kerja pengembangan wisata konservasi, WIRA WISATA KHATULISTIWA (WIATA), divisi kepariwisataan di bawah naungan Yayasan WeBe Konservasi Ketapang, melaksanakan rangkaian kegiatan silaturahim dengan para pegiat dan pemerhati wisata di Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, dan Kabupaten Mempawah.

Pertemuan di Sambas: Menguatkan Kerja Sama Strategis dengan Poltesa

Silaturahim di Sambas berlangsung pada Sabtu, 9 Agustus 2025 pukul 11.00 WIB, bertempat di Depot Sate Kambing Pa’e Lena. Pertemuan ini menghadirkan perwakilan Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Dinas Pariwisata Sambas, dan tokoh masyarakat pelaku wisata. Hadir di antaranya Ibu Hikmah, Pak Jani — dari Prodi Manajemen Bisnis Pariwisata POLTESA, serta Pak Budi dari Dinas Pariwisata Sambas.

Diskusi hangat membahas implementasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Yayasan WeBe dan Poltesa, dengan penekanan pada pentingnya program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bagi pelaku wisata lokal. WIATA menegaskan komitmennya untuk memperluas dukungan terhadap pengembangan wisata berbasis budaya dan alam yang berkelanjutan di wilayah perbatasan ini.

Silaturahim di Singkawang: Menyatukan Energi Komunitas Wisata Kota

Pada malam harinya, pukul 19.30 WIB, silaturahim dilanjutkan di rooftop Swissbell Hotel Singkawang. Dalam suasana santai namun penuh gagasan, WIATA berdiskusi dengan para pegiat wisata yang telah lama menjadi mitra Yayasan WeBe. Turut hadir di antaranya Bang Prima, Mbak Sri dari Amazing Singkawang, Mbak Multi (blogger dan pemandu wisata Singkawang), Ibu Veny (akademisi bidang pariwisata), serta rekan-rekan dari Pokdarwis Batu Belimbing.

Pertemuan ini menjadi ruang berbagi pengalaman serta menjajaki rencana sinergi untuk mendorong pelatihan dan pendampingan komunitas pengelola ODTW (Objek Daya Tarik Wisata) berbasis konservasi. Tim WIATA yang diwakili oleh Ketua Yayasan WeBe, Setra Kusumardana, dan Kepala Divisi WIATA, Sukardi, juga menyampaikan peluang keikutsertaan mitra lokal sebagai Kontributor WIATA, perpanjangan tangan dalam mendukung pelatihan dan promosi wisata berkelanjutan.

Minggu pagi Pukul 09.30 WIB sebelum meninggalkan Kota Singkawang, Tim WIATA menyempatkan diri berkunjung ke objek wisata Batu Belimbing Singkawang, kedatangan tim disambut langsung Ketua Pokdarwis Batu Belimbing Dwi Novianto. Tim WIATA bersama Ketua Pokdarwis berbincang santai, berbagi cerita tentang peluang serta tantangan dalam meningkatkan pengelolaan objek wisata.

Singgah di Mempawah: Menyulam Kolaborasi untuk Konservasi Mangrove

Rangkaian kunjungan WIATA ditutup di Mempawah pada Minggu, 10 Agustus 2025, pukul 15.00 WIB, dengan kunjungan ke Mempawah Mangrove Park. Tim WIATA disambut oleh Bang Fajar, pegiat konservasi mangrove lokal. Diskusi ringan diteruskan di Warkop KoPel Mempawah, di mana WIATA memperkenalkan visi dan programnya serta membuka ruang kolaborasi konservasi dan pengembangan wisata edukatif di wilayah pesisir Kalimantan Barat.

Menjalin Jejaring Demi Wisata Indonesia yang Berdaya dan Berkelanjutan

Rangkaian silaturahim ini merupakan implementasi nyata visi WIATA untuk menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan wisata konservasi. Melalui peran kontributor di berbagai daerah, WIATA ingin memastikan bahwa pelatihan, pendampingan, dan promosi wisata konservasi dapat menjangkau lebih luas dan menyatu dengan kearifan lokal.

Dalam semangat Nawacita dan pembangunan berkelanjutan, program WIATA sejalan dengan visi nasional untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi, sekaligus instrumen pelestarian budaya dan alam Indonesia. Kolaborasi lintas daerah dan komunitas menjadi kekuatan utama dalam memastikan bahwa wisata Indonesia tak hanya mendatangkan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas dan daya saing bangsa.