
Seekor Lumba-Lumba Terdampar di Kinjil Pesisir
Pada Rabu, 13 Agustus 2025, warga Kinjil Pesisir dikejutkan dengan penemuan seekor lumba-lumba terdampar di tepi pantai. Penemuan pertama dilaporkan oleh Ibu Niar, pemilik warung di tepi pantai Kinjil Pesisir. Sehari sebelumnya, tepatnya pada Selasa malam, Ibu Niar melihat penampakan ikan besar menyerupai lumba-lumba saat air masih pasang, namun belum dapat memastikan jenisnya. Keesokan paginya, setelah air surut, ia mendapati seekor lumba-lumba sudah terdampar dalam kondisi mati dengan bagian ekor yang tidak lagi ada.
Menyadari kejadian tersebut, Ibu Niar segera melaporkan kepada Kepala Desa Kinjil Pesisir. Laporan tersebut diteruskan ke tim Yayasan WeBe yang langsung bergerak cepat menuju lokasi. Yayasan WeBe kemudian menghubungi drh. Komara dari IAR untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap mamalia laut tersebut. Dari hasil pengukuran, lumba-lumba tersebut diketahui berjenis kelamin jantan dengan panjang total tubuh 195 cm, lingkar kepala 33 cm, panjang sirip antar pectoral fin 26 cm, panjang antar penis dan pangkal ekor 52 cm, panjang antar penis ke anus 12 cm, dan panjang anus ke pangkal ekor 40 cm. Dari kondisi tubuhnya, diperkirakan lumba-lumba ini telah mati lebih dari lima hari.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bagian ekor lumba-lumba mengalami patahan yang rapi, sehingga diduga kuat penyebab kematian adalah akibat terluka parah terkena baling-baling kapal. Tanpa ekor, lumba-lumba tidak lagi mampu berenang dan akhirnya terdampar di pantai.