
Kembali Ditemukan Seekor Dugong Mati yang Terjerat Jaring Nelayan
Pada Jumat pagi, 15 Agustus 2025, seorang nelayan bernama Haryanto atau akrab disapa Gudang menemukan seekor dugong dalam kondisi mati saat menarik jaring yang ia pasang di perairan bagian tenggara Pulau Gelam, Tanjung Para. Dugong tersebut berjenis kelamin jantan dengan ukuran tubuh panjang 211 cm, lingkar perut 160 cm, lebar ekor 72 cm, serta berat diperkirakan sekitar 120 kilogram. Penemuan ini terjadi setelah pada malam sebelumnya, Haryanto memasang jaring di lokasi yang sama ketika cuaca berangin kencang dari arah selatan. Kejadian tersebut segera ia laporkan kepada Ketua Pokmaswas Cempedak Lestari, Bapak Dang Yanto, untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur.
Bangkai dugong kemudian diserahkan kepada Pokmaswas Cempedak Lestari dan dibawa ke Kendawangan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Mako Lanal Kendawangan. Proses penanganan melibatkan berbagai pihak, antara lain tim Yayasan WeBe, drh. Komara dari YIARI, TNI AL (Pos TNI Kendawangan), Pokmaswas Cempedak Lestari, serta Pokdarwis Cempedak Jaya. Di lokasi tersebut, drh. Kokom melakukan nekropsi guna mengetahui penyebab kematian. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa selain mati karena terjerat jaring, dugong juga mengalami masalah pada usus buntu, pendarahan pada salah satu bagian hati, serta bercak merah pada paru-paru akibat pecahnya pembuluh darah karena sesak napas.
Selain itu, drh. Kokom juga mengambil sampel limpa untuk menguji kemungkinan adanya indikasi keracunan dari makanan yang dikonsumsi dugong tersebut. Setelah proses nekropsi selesai, bangkai dugong segera dikuburkan di area dekat kuburan dugong sebelumnya. Penanganan ini kembali menjadi pengingat bagi masyarakat pesisir akan pentingnya menjaga habitat laut dan meminimalisir ancaman terhadap satwa langka, khususnya dugong yang keberadaannya semakin terancam di perairan Kendawangan.